Kau bekata pahami
Kau berkata tiada kau takuti
Congkak benar kau ini
Bagai ucapan yang tak ada arti
Padaku rendah kau memandang
Pada mereka kebohonganmu berkembang
Padamulah sepatuku melayang
Pada semesta kau tunjukan bahwa kaulah seorang pemenang
Dia kau anggap banci
Rendah kau menilai diri
Ingin rasa kau kumaki
Namun aku masih menghormati
Lama coba ku pahami
Lama coba ku mengerti
Tapi kau tak sadar diri
Bahkan sampai menelan ludah sendiri
Besar ujarmu
Kecil nyalimu
Dasar tak bermutu
Mulut yang membisu
Itulah sang Pecundang
Terbuang dari pemenang
Tertinggal dan terbelakang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar